ANALISIS ASAM LEMAK BEBAS
1.
Apa
yang dimaksud dengan asam lemak dan gambarkan strukturnya !
Jawab
:
Asam lemak (bahasa
Inggris: fatty
acid, fatty acyls) adalah
senyawa alifatik dengan gugus
karboksil. Bersama-sama
dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan
merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini mudah
dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan
nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang
terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat dengan rumus kimia R-COOH or R-CO2H.
Contoh yang cukup sederhana misalnya adalah H-COOH yang adalah asam format,
H3C-COOH
yang adalah asam asetat, H5C2-COOH yang adalah asam propionat, H7C3-COOH yang adalah asam butirat dan seterusnya mengikuti gugus
alkil
yang mempunyai ikatan valensi tunggal, sehingga membentuk rumus
bangun alkana.
Berikut gambar struktur asam lemak hasil hidrolisis lemak .
Gambar. Struktur Lemak yang Terhidrolisis
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak
.
2.
Jelaskan
2 jenis asam lemak !
Jawab :
Asam lemak berdasarkan kejenuhannya
dibagi menjadi 2 yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Berikut
penjelasan kedua jenis asam.
a. Asam lemak jenuh adalah asam lemak
yang mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh
mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik
vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat.
Contoh asam lemak jenuh :
·
Asam
butirat (asam butanoat): CH3(CH2)2COOH atau C4:0 terdapat dalam mentega (lemak
nabati).
·
Asam
kaproat (asam heksanoat): CH3(CH2)4COOH atau C6:0 terdapat dalam mentega.
·
Asam
kaprilat (asam oktanoat): CH3(CH2)6COOH atau C8:0 terdapat dalam mentega (lemak
nabati).
·
Asam
kaprat (asam dekanoat): CH3(CH2)8COOH atau C10:0 terdapat dalam mentega (lemak
nabati).
·
Asam
laurat (asam dodekanoat): CH3(CH2)10COOH atau C12:0 terdapat dalam minyak paus
(spermaceti), kayu manis, biji kelapa sawit, minyak kelapa, salam.
·
Asam
miristat (asam tetradekanoat): CH3(CH2)12COOH atau C14:0 terdapat dalam pala,
biji kelapa sawit & minyak kelapa.
·
Asam
palmitat (asam heksadekanoat): CH3(CH2)14COOH atau C16:0 terdapat dalam semua lemak hewan &
tumbuhan.
·
Asam
stearat (asam oktadekanoat): CH3(CH2)16COOH atau C18:0 terdapat dalam semua lemak hewan &
tumbuhan
·
Asam
arachidat (asam eicosanoat): CH3(CH2)18COOH atau C20:0 terdapat dalam minyak kacang tanah.
·
Asam
behenat (asam dokosanoat): CH3(CH2)20COOH atau C22:0 terdapat dalam biji-bijian
b. Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak
yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak
dengan lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,
minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat)
cenderung berbentuk minyak. Asam lemak tak jenuh terbagi menjadi 3 yakni Asam
lemak tak jenuh tunggal (monoenoat) mempunyai ikatan rangkap 1 , Asam lemak tak
jenuh banyak (polienoat) mempunyai
ikatan rangkap > 1 , dan asam Eikosanoid
berasal dari asam lemak polienoat dengan jumlah atom C 20.
Contoh asam lemak tak jenuh :
·
Asam
oleat: CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH atau C18:1
·
Asam
linoleat: CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH (CH2)7COOH atau C18:2 terdapat pada minyak
jagung, kacang tanah, biji kapas, kedelai.
·
Asam
a-linoleat (ALA):
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH atau C18:3 pada minyak biji rami & biasa ditemukan bersama-sama dengan asam linoleat.
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH atau C18:3 pada minyak biji rami & biasa ditemukan bersama-sama dengan asam linoleat.
·
Asam
arachidonat: CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)3COOH atau C20:4
terdapat pada minyak kacang tanah.
·
Asam
eicosapentaenoat (EPA) atau C20:5 pada minyak ikan.
·
Asam
docoheksanoat (DHA) atau C22:6 pada minyak ikan.
·
Asam
erusat: CH3(CH2)7CH=CH(CH2)11COOH atau C22:1.
Sumber :
http://memecece-memecece.blogspot.com/2012/04/jenis-asam-lemak.html
.
3.
Jelaskan
terbentuknya asam lemak !
Jawab :
Asam lemak terbentuk dari proses
hidrolisis lemak dengan pemanasan sehingga menyebabkan putusnya rantai
trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Secara mendetail, asam lemak bisa
terbentuk dari proses biosintesis yang terdiri dari 3 tahap yakni karboksilasi
asetil KoA menjadi Malonil KoA, Pemindahan gugus karboksilat kepada KoA, dan
tahap perpanjangan rantai atom C. Berikut proses biosintesis asam lemak.
Sintesis
asam lemak melibatkan asetil KoA dan NADPH. Asetil KoA disini berfungsi sebagai
sumber atom karbon sementara NADPH berperan sebagai bahan pendukungnya saja.
1. Produksi
asetil KoA dan NADPH
Asetil KoA dan
NADPH merupakan syarat paling penting dalam sintesis asam lemak. Asetil KoA
diproduksi di dalam mitokondria melalui oksidasi asam lemak dan piruvat, asam
amino dan juga dari badan keton. Seperti yang sudah di atas sebelumnya,
bagaimana oksidasi asam lemak dapat menyediakan asetil KoA di dalam
mitokondria. Dimulai dari proses yang terjadi di sitoplasma sampai ke dalam
mitokondria. Asetil KoA yang dihasilkan tersebutlah yang menjadi salah satu
sumber bahan untuk sintesis asam lemak ini. sumber asetil KoA yang diperoleh
dari piruvat disediakan oleh piruvat dehidrogenase. Piruvat yang masuk ke dalam
mitokondria akan diubah menjadi asetil KoA dan oksaloasetat. Piruvat
dehidrogenase akan merubah piruvat menjadi asetil KoA sedangkan piruvat karboksilase
mengubah piruvat menjadi oksaloasetat. Sedangkan bahan NADPH dapat diperoleh
dari jalur pentosa fosfat dan bisa juga dari NADPH yang dihasilkan enzim malat.
Kemudian, untuk memulai proses sintesis asam lemak, asetil KoA akan bergabung
terlebih dahulu dengan oksaloasetat membentuk sitrat. Asetil KoA harus diubah
dulu menjadi sitrat karena asetil KoA tidak mampu menembus membran mitokondria.
Sitrat yang baru saja dibentuk mampu dengan bebas menembus membran mitokondria
sampai ke sitoplasma. Di sitoplasma sitrat ini akan dipecah oleh sitrat liase
menjadi asetil KoA dan oksaloasetat. Pada tahap ini, oksaloasetat diteruskan
hingga membentuk malat sedangkan asetil KoA dilanjutkan ke proses berikutnya,
yaitu pembentukan malonil KoA dari asetil KoA.
2. Pembentukan
Malonil KoA
Asetil KoA
dikarboksilasi menjadi malonil KoA oleh asetil KoA karboksilase. Malonil KoA
nantinya akan mendonor 2 unit karbon untuk ditambahkan ke rantai asam lemak
yang sedang tumbuh pada kompleks asam lemak sintase. Proses pembentukan ini
membutuhkan vitamin biotin. Reaksi ini terjadi dalam dua tahap: (1)
karboksilasi biotin yang membutuhkan ATP dan (2) pembentukan malonil KoA dengan
pemindahan gugus karboksil ke asetil KoA. Saat asetilKoA karboksilase
diaktifkan kadar malonil KoA akan meningkat. Saat sintesis asam lemak
berlangsung, malonil KoA akan menginhibisi oksidasi asam lemak agar asam lemak
yang akan terbentuk nantinya tidak langsung dioksidasi.
3. Asam Lemak Sintase
Asam lemak
sintase merupakan enzim besar yang terdiri dari dimer yang identik, yang
masing-masing subunitnya (monomer) memiliki tujuh aktivitas enzim asam lemak
sintase pada rantai polipeptida. Setiap monomernya berberat molekul 240.000 dan
memiliki sebuah protein pembawa asil (ACP, acyl carrier protein).
Fungsi ACP dalam sintesis asam lemak adalah bertindak sebagai suatu karier
perantara. Segmen ACP memiliki sebuah residu 4fosfopanteteinil yang berasal
dari pemutusan koenzim A. Kedua subunit tersebut tersusun (kepala ke leher).
Salah satu subunit bergandengan dengan gugus fosfopanteteinil sulfhidril
sedangkan subunit yang lainnya bergandengan dengan sisteinil sulfhidril. Pada
proses ini, gugus asetil dari asetil KoA akan dipindahkan ke gugus
fosfopanteteinil sulfhidril ACP pada satu subunit, dan kemudian ke gugus
siteinil sulfhidril pada subunit yang lainnya. Gugus malonil dari malonil KoA
kemudian melekat ke gugus fosfopanteteinil sulfhidril ACP pada subunit pertama.
Gugus asetil dan malonil berkondensasi sehingga menyebabkan pelepasangugus
karboksil malonil sebagai karbondioksida. Kemudian sebuah rantai ?-keto asil
(C4) akan melekat pada gugus fosfopanteteinil sulfhidril. Rantai asil lemak
4-karbon tersebut kemudian dipindahkan ke gugus sisteinil sulfhidril dan
kemudian bergaung dengan sebuah gugus malonil. Urutan reaksi ini terus menerus
dilakukan sehingga panjang rantai mencapai 16 karbon (palmitat). Dalam tahap
ini, palmitat dibebaskan. Selanjutnya palmitat dapat mengalami desaturasi atau
pemanjangan rantai.
4.
Jelaskan
pengaruh asam lemak bebas terhadap kualitas suatu bahan pangan !
Jawab
:
Asam lemak bebas erat kaitannya dalam mengukur kualitas
minyak goreng. Asam lemak bebas merupakan hasil perombakan yang terjadi pada
asam lemak yang disebabkan adanya reaksi kompleks pada minyak. Semakin tinggi
kandungan asam lemak bebas pada minyak menandakan semakin menurunnya mutu dari
minyak goreng tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ketaren (2008), bahwa
reaksi hidrolisa yang terjadi pada minyak akan mengakibatkan kerusakan minyak
karena terdapat sejumlah air dalam minyak tersebut dan menyebabkan terbentuknya
asam lemak bebas dan beberapa gliserol.
Pada saat saat awal proses penggorengan, asam lemak bebas
dihasilkan dari proses oksidasi, tetapi pada tahap selanjutnya asam lemak bebas
dihasilkan dari proses hidrolisis yang disebabkan oleh keberadaan air. Proses
ini sangat dinamis, sebagian asam lemak akan hilang karena oksidasi dan
destilasi uap dari makanan. Labih jauh lagi, asam lemak bebas akan mengkatalis
hidrolisis minyak yang digunakan pada proses penggorengan. Pada saat akumulasi
asam lemak bebas berada dalam jumlah yang signifikan, akan terbentuk asap yang
berlebihan dan kualitas dari makanan hasil goreng menurun. Pada saat ini,
minyak harus diganti (Krishnamurthy dan Vernon, 1996).
Sumber :
Ketaren, S., 2008. Minyak dan Lemak Pangan. Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.
Krishnamurthy, R.G. dan Vernon C. W.
1996. Salad oil and oil-based dressings. Di dalam: Bailey’s Industrial Oil and Fat Technology; Edible Oil and Fat Product:
Product and Application Technology (4th ed., Vol 3). Wiley-Interscience
Publication. New York. pp. 193-224.
5.
Sebutkan
beberapa asam lemak berdasarkan nama sistematik !
Jawab
:
Berdasarkan
panjang rantai atom karbon (C), berikut sejumlah asam lemak alami (bukan
sintetis) yang dikenal. Nama yang disebut lebih dahulu adalah nama sistematik dari IUPAC dan diikuti dengan nama trivialnya.
Sumber
: http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak
UJI PROTEIN METODE PENGENDAPAN ALKOHOL
1.
Jelaskan
pengertian protein !
Jawab
:
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon,hidrogen, oksigen, nitrogen dankadangkala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
2.
a.
Sebutkan jenis-jenis protein !
b.
Sebutkan jenis asam amino esensial dan nonesensial !
jawab
:
a.
Jenis-jenis
protein:
·
Kolagen, protein struktur yang
diperlukan untuk membentuk kulit, tulang dan ikatan tisu.
·
Antibodi, protein sistem pertahanan
yang melindungi badan daripada serangan penyakit.
·
Dismutase superoxide, protein yang
membersihkan darah kita.
·
Ovulbumin, protein simpanan yang
memelihara badan.
·
Hemoglobin, protein yang berfungsi
sebagai pembawa oksigen
·
Toksin, protein racun yang digunakan
untuk membunuh kuman.
·
Insulin, protein hormon yang
mengawal aras glukosa dalam darah.
·
Tripsin, protein yang mencernakan
makanan protein.
Sumber :
b.
Jenis
asam amino esensial dan nonesensial
Terdapat 20 asam
amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial
dan asam amino esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi
oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino esensial yang harus
didapatkan melalui makanan.
Asam Amino non-essensial yang
diproduksi tubuh antara lain:
1.
Tirosin
(Tyr); pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini tidak
bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh
enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin
berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk
meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping.
Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.
2.
Sistein
(Cys); sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein
hampir sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti
cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
3.
Serin
(Ser); pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada
tahun 1865.
4.
Prolin
(Pro); fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
5.
Glisin
(Gly); secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung
glisin (kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga
kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.
6.
Asam glutamate
(Glu); karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type
saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri
penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di
sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.
7.
Asam
aspartat (Asp); sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui
sebagia pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga
dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
8.
Ariginin; sekalipun
bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi ariginin dapat di
katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya sangat
bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan. Pada anak-anak,
ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada
produk-produk peternakan seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya.
Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji
kacang tanah.
9.
Alanin;
ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu, telur, dan
kacang-kacangan.
10.
Histidin;
bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak.
11.
Glutamin; merupakan
asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik. Asam amino ini
berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan amonia yang
terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara alami, glutamin di temukan
dalam gandum dan kedelai.
12.
Asparagin;
di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di perlukan pula
dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada daging (segala
macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).
Asam Amino
esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai
berikut:
1.
Triptofan;
merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa sumber di dapatkan dari
karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur, daging, susu skim,pisang, susu,
dan keju.
2.
Treonin: terdapat
pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici wijen.
3.
Metionin:
bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan pangan. Sumber
utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan,susu (susu murni,
beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang putih, jagung), serta
kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu tempe).
4.
Lisin; terdapat
dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan. Rata-rata kebutuhan lisin
per hari adalah 1-1,5 g.
5.
Leusin;
banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu, beras
merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak di temui
kandungan leusin.
6.
Isoleusin;
7.
Fenilalanin;
merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi pembentukan
katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan penting
bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai, ikan,
telur, dan kedelai.
8.
Valin;
terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu dan keju.
Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang mengandung
minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).
Berikut
ini adalah struktur asam amino esensial dan nonesensial
Asam amino esensial
|
Struktur
|
Histidine
|
|
Isoleucine
|
|
Leucine
|
|
Lysine
|
|
Methionine
|
|
Phenylalanine
|
|
Threonine
|
|
Tryptophan
|
|
Valine
|
|
Asam amino non esensial
|
Struktur
|
Alanine
|
|
Arginine*
|
|
Asparagine
|
|
Aspartic acid
|
|
Cysteine*
|
|
Glutamic acid
|
|
Glutamine*
|
|
Glycine
|
|
Proline*
|
|
Selenocysteine*
|
|
Serine*
|
|
Taurine*
|
|
Tyrosine*
|
|
Ornithine*
|
|
3.
Sebutkan
dan jelaskan pengelompokan protein berdasarkan fungsi dan berikan contoh !
Jawab
:
Berdasarkan
fungsinya protein dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu:
a.
Protein
fungsional yaitu protein yang bekerja dalam sel, mempunyai fungsi tertentu dan
mayoritas berada dalam bentuk enzim (hormone juga).
b.
Protein
Struktural yaitu protein yang menyusun bagian struktural dari dalam sel seperti protein
integral dan protein perifer yang menyusun bagian membran sel.
4.
Gambarkan
struktur asam amino !
Jawab
:
5.
Jelaskan
beberapa jenis struktur protein !
Jawab
:
Struktur
protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat
satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat
empat) :
·
struktur
primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan
temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan
beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino
tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih
lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi
protein, pada tahun 1957,Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino
akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
·
struktur
sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian
asam amino pada protein yang distabilkan olehikatan hidrogen.
Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
-
alpha
helix (α-helix,
"puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk
seperti spiral;
-
beta-sheet (β-sheet,
"lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari
sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau
ikatan tiol (S-H);
-
beta-turn, (β-turn,
"lekukan-beta"); dan
·
struktur
tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder.
Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.
·
Beberapa
molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil
(misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa
metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian
komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2)
analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan
tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan
spektroskopi circular
dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).[6]Spektrum
CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan
lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari
komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD.
Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan
pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein
juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri
dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih
kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan
rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi
baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila strukturdomain pada struktur kompleks ini berpisah,
maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang.
Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada
struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut
tidak fungsional.
TUGAS
PENDAHULUAN
APLIKASI
TEKNIK LABORATORIUM
ANALISIS
ASAM LEMAK BEBAS
DI SUSUN OLEH :
NAMA : ANDI AMELIYA RUSLI
NIM : G311 11 261
KELOMPOK
: IV (EMPAT)
ASISTEN : ARFINA SUKAMAWATI ARIFIN
LABORATORIUM KIMIA ANALISA DAN
PENGAWASAN MUTU PANGAN
PROGRAM ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
MAKASSAR
2012
TUGAS
PENDAHULUAN
APLIKASI
TEKNIK LABORATORIUM
UJI
PROTEIN METODE PENGENDAPAN ALKOHOL
DI SUSUN OLEH :
NAMA : ANDI AMELIYA RUSLI
NIM : G311 11 261
KELOMPOK
: IV (EMPAT)
ASISTEN : ARFINA SUKAMAWATI ARIFIN
LABORATORIUM KIMIA ANALISA DAN
PENGAWASAN MUTU PANGAN
PROGRAM ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
MAKASSAR
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar