Rabu, 10 Juli 2013

Berbagi Pengetahuan


ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

‘’ Pangan adalah salah satu kebutuhan pokok esensial yang menunjang kelangsungan hidup manusia... ‘’

Seiring dengan perkembangan teknologi, kini manusia lebih dominan terhanyut dalam dunia teknologi. Kehadiran teknologi memang memberikan beberapa keuntungan namun disisi lain dengan teknologi muncul pula dampak negatif yang merugtikan. Ilustrasi dampak teknologi sbb:
‘’Teknologi kini menjadikan dunia ini terhubung satu sama lain tanpa batasan hingga membentuk beberapa jaringan kehidupan tanpa batasan ruang dan waktu. teknologi kini dijadikan hal yang menakjubkan sebab dinilai mampu mengatasi beberapa masalah yang dihadapi manusia di dahulu kala. Exp : Dalam dunia pendidikan di zaman dahulu para pelajar dan pengajar membutuhkan BUKU sebagai salah satu sarana acuan menuntut ilmu di bangku sekolah. Mereka tentunya harus meluangkan waktu untuk membaca buku agar menjadi orang yg dari tidak tahu menjadi tahu. Nah seiring dengan perkembangan teknologi, kini tercipta jutaan situs yang berisi pengetahuan yang sifatnya mempermudah pelajar menuntut ilmu. Namun di lain sisi, teknologi cenderung dinilai sebagai penyebab kemalasan pelajar. Exp : ada pelajar yg biasa akses internet saat ujian untuk mempermudah menjawab soal, ada juga pelajar yang saat ditugaskan buat tugas tinggal copy paste karya orang. Nah smua tu bukti kemalasan yg disebabkan oleh teknologi. ‘’
‘’ Sebenarnya teknologi hadir dengan harapan positif, adapun dampak negatif yg tiimbul itu semua tercipta dari pengguna teknologi yang menyalahgunakan teknologi.’’
Nah kembali ke sampul awal tulisan ini berbicara mengenai pangan kemudian sedikit tentang teknologi. Kedua kata tersebut tentu memiliki kaitan. Teknologi pangan adalah salah satu bidang yang sangat penting untuk dikaji dan dipelajari karena disini dibahas bagaimana cara memanfaatkan teknologi dalam mengolah pangan. Makanya sekarang di Indonesia hadirlah sebuah bidang studi ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN. Ilmu dan teknologi pangan adalah bidang yang terdiri dari 3 kata yakni ilmu, teknologi, dan pangan. Berarti bidng yang mengandung ketiga unsur tersebut. Jika digabungkan, sebenarnya ilmu dan teknologi pangan adalah bidang yang mempelajari bagaimana sifat dan karakteristik dari bahan pangan kemudian mencari solusi bagaimana cara menangani bahan pangan pasca panen yang cenderung memiliki ciri mudah rusak dengan mengikutsertakan peran dari pemanfaatan teknologi. Nah sifat pangan yang mudah rusak, kini bukanlah sesuatu yg patut untuk dijadikan masalah sebab dgn adanya bidang studi ini, maka masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara mengolah dan memperlakukan pangan pasca panen agar memiliki masa simpan yang lebih lama, termasuk di dalam nya bagaimana cara menyimpan bahan setelah diolah. Mengolah bahan pangan dikalangan ibu rumah tangga dinilai cukup mudah tapi disini diliat kalangan ibu rumah  tangga hanya sekedar mengolah pangan tersebut agar dapat dikonsumsi tanpa memperhatikan aspek kandungan gizi yang hilang stelah pengolahan, seberapa banyak mikroba yang muncul dalam pangan dan nantinya ketika dikonsumsi akan sangat berdampak bagi kesehatan.
Disinilah beda antara ibu rumah tangga dengan orang teknokrat ilmu dan teknologi pangan (ITP). Orang ITP diajarkan bagaimana karkter teri bahan pangan yg banyak jenisnya dan selanjutnya bagaimana cara mengolah bahan pangan tersebut menjadi bahan baru yang siap untuk dikonsumsi dengan meminimalisir kehilangan nutrisi akibat penanganan pengolahan yang salah. Selain itu, orang ITP juga harus menggunakan perbandingan bahan-bahan yang dicampurkan selama pengolahan dan melakukan analisa-analisa kandungan bahan. Dalam ITP sebenarnya ada 2 kata yang paling utama ykni Pengolahan dan Pengawetan. Keduanya tentu berbeda. Pengolahan adalah suatu cara mengolah suatu bahan menjadi bahan lain yang sifatnya berbeda dari sifat semula bahan itu sedangkan pengawetan merupakan suatu upaya yasng dilakukan untuk menghambat aktifitas mikrobiologis dan enzimatik demi meningkatkan daya simpan bahan. Langsung kita liat contohnya,,, Pengolahan Ikan Gabus. Ibu rumah tangga hanya bisa mengolah ikan gabus jadi makanan dengan dimasak, dikukus, bahkan digoreng. Hanya sebatas itu dan setelah diolah pun olahan ikan gabus tidak tahan lama (cepat busuk). Tetapi orang ITP dapat mengolah ikan gabus menjadi produk baru yang memiliki masa simpan yang lebih lama dan lebih menarik untuk dikonsumsi serta dapat digunakan sebagai pangan fungsional. Contohnya : orang ITP ada yg mengolah ikan gabus menjadi biskuit ikan gabus, ada yang mengolahnya menjadi kripik ikan gabus yang dikemas dalam kemasan vakum, ada juga yang membuat suatu minuman penambah nafsu makan dengan mengekstrak kandungan gizi ikan gabus sehingga dapat dijadikan supplement bagi tubuh.
Hmm masih banyak hal mengenai ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN yg belum di share,,, cukup sampai disini dulu tulisan ini sebagai bahan bacaan... !! makasih.    
‘’ Teruslah berkarya walau hanya sebaris kata. ‘’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar