ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
‘’ Pangan adalah salah satu kebutuhan pokok esensial
yang menunjang kelangsungan hidup manusia... ‘’
Seiring dengan perkembangan teknologi, kini manusia lebih
dominan terhanyut dalam dunia teknologi. Kehadiran teknologi memang memberikan
beberapa keuntungan namun disisi lain dengan teknologi muncul pula dampak
negatif yang merugtikan. Ilustrasi dampak teknologi sbb:
‘’Teknologi kini menjadikan dunia ini terhubung satu sama
lain tanpa batasan hingga membentuk beberapa jaringan kehidupan tanpa batasan
ruang dan waktu. teknologi kini dijadikan hal yang menakjubkan sebab dinilai
mampu mengatasi beberapa masalah yang dihadapi manusia di dahulu kala. Exp : Dalam
dunia pendidikan di zaman dahulu para pelajar dan pengajar membutuhkan BUKU sebagai salah satu sarana acuan
menuntut ilmu di bangku sekolah. Mereka tentunya harus meluangkan waktu untuk membaca
buku agar menjadi orang yg dari tidak tahu menjadi tahu. Nah seiring dengan
perkembangan teknologi, kini tercipta jutaan situs yang berisi pengetahuan yang
sifatnya mempermudah pelajar menuntut ilmu. Namun di lain sisi, teknologi
cenderung dinilai sebagai penyebab kemalasan pelajar. Exp : ada pelajar yg
biasa akses internet saat ujian untuk mempermudah menjawab soal, ada juga
pelajar yang saat ditugaskan buat tugas tinggal copy paste karya orang. Nah smua
tu bukti kemalasan yg disebabkan oleh teknologi. ‘’
‘’ Sebenarnya teknologi hadir dengan harapan positif,
adapun dampak negatif yg tiimbul itu semua tercipta dari pengguna teknologi
yang menyalahgunakan teknologi.’’
Nah kembali ke sampul awal tulisan ini berbicara mengenai
pangan kemudian sedikit tentang teknologi. Kedua kata tersebut tentu
memiliki kaitan. Teknologi pangan adalah salah satu bidang yang sangat penting
untuk dikaji dan dipelajari karena disini dibahas bagaimana cara memanfaatkan
teknologi dalam mengolah pangan. Makanya sekarang di Indonesia hadirlah sebuah
bidang studi ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN. Ilmu
dan teknologi pangan adalah bidang yang terdiri dari 3 kata yakni ilmu,
teknologi, dan pangan. Berarti bidng yang mengandung ketiga unsur tersebut. Jika
digabungkan, sebenarnya ilmu dan teknologi pangan adalah bidang yang
mempelajari bagaimana sifat dan karakteristik dari bahan pangan kemudian
mencari solusi bagaimana cara menangani bahan pangan pasca panen yang cenderung
memiliki ciri mudah rusak dengan mengikutsertakan peran dari pemanfaatan
teknologi. Nah sifat pangan yang mudah rusak, kini bukanlah sesuatu yg patut
untuk dijadikan masalah sebab dgn adanya bidang studi ini, maka masyarakat
dapat mengetahui bagaimana cara mengolah dan memperlakukan pangan pasca panen
agar memiliki masa simpan yang lebih lama, termasuk di dalam nya bagaimana cara
menyimpan bahan setelah diolah. Mengolah bahan pangan dikalangan ibu rumah
tangga dinilai cukup mudah tapi disini diliat kalangan ibu rumah tangga hanya sekedar mengolah pangan tersebut
agar dapat dikonsumsi tanpa memperhatikan aspek kandungan gizi yang hilang
stelah pengolahan, seberapa banyak mikroba yang muncul dalam pangan dan
nantinya ketika dikonsumsi akan sangat berdampak bagi kesehatan.
Disinilah beda antara ibu rumah tangga dengan orang teknokrat
ilmu dan teknologi pangan (ITP). Orang ITP diajarkan bagaimana karkter teri
bahan pangan yg banyak jenisnya dan selanjutnya bagaimana cara mengolah bahan
pangan tersebut menjadi bahan baru yang siap untuk dikonsumsi dengan
meminimalisir kehilangan nutrisi akibat penanganan pengolahan yang salah. Selain
itu, orang ITP juga harus menggunakan perbandingan bahan-bahan yang dicampurkan
selama pengolahan dan melakukan analisa-analisa kandungan bahan. Dalam ITP
sebenarnya ada 2 kata yang paling utama ykni Pengolahan dan Pengawetan. Keduanya
tentu berbeda. Pengolahan adalah suatu cara mengolah suatu bahan menjadi bahan
lain yang sifatnya berbeda dari sifat semula bahan itu sedangkan pengawetan
merupakan suatu upaya yasng dilakukan untuk menghambat aktifitas mikrobiologis
dan enzimatik demi meningkatkan daya simpan bahan. Langsung kita liat
contohnya,,, Pengolahan Ikan Gabus. Ibu
rumah tangga hanya bisa mengolah ikan gabus jadi makanan dengan dimasak,
dikukus, bahkan digoreng. Hanya sebatas itu dan setelah diolah pun olahan ikan
gabus tidak tahan lama (cepat busuk). Tetapi orang ITP dapat mengolah ikan
gabus menjadi produk baru yang memiliki masa simpan yang lebih lama dan lebih
menarik untuk dikonsumsi serta dapat digunakan sebagai pangan fungsional. Contohnya
: orang ITP ada yg mengolah ikan gabus menjadi biskuit ikan gabus, ada yang
mengolahnya menjadi kripik ikan gabus yang dikemas dalam kemasan vakum, ada
juga yang membuat suatu minuman penambah nafsu makan dengan mengekstrak
kandungan gizi ikan gabus sehingga dapat dijadikan supplement bagi tubuh.
Hmm masih banyak hal mengenai ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
yg belum di share,,, cukup sampai disini dulu tulisan ini sebagai bahan bacaan...
!! makasih.
‘’ Teruslah
berkarya walau hanya sebaris kata. ‘’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar